PENGARUH AIR AMPAS TEH BASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI
Karya ilmiah ini ditulis untuk memenuhi tugas pelajaran Bahasa
Indonesia
Disusun
oleh :
1.Dewanti
Dian Rahayu (13)
2.Ninik
Setiyawati (21
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 NGAWI
2014
HALAMAN
PENGESAHAN
Karya tulis yang
berjudul “ PENGARUH AIR AMPAS TEH BASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI
” ini diajukan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia tahun pelajaran
2013/2014 di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngawi dan dinyatakan telah mendapat
persetujuan sebagai karya tulis.
Ngawi,
April 2014
Disetujui oleh,
Guru Pembimbing Kepala Sekolah
Nurdianiwati S.Pd
Sukamdi S.Pd
NIP.
NIP.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini dapat terselesaikan karna adanya
bantuan dari pihak pembimbing materi maupun teknis. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-NYA sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
2.
Ayah dan Ibu yang
senantiasa memberikan dorongan dan bantuan material maupun spiritual.
3.
ibu nurdianiwati selaku pembimbing dalam
pembuatan karya ilmiah ini
4.
bapak sukamdi selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Ngawi
5.
teman-teman yang turut membantu kelancaran dalam
penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak
HALAMAN MOTTO
1.
Di dunia
penuh persaingan, siapa yang tidak bersiap-siap dia akan kalah
2.
Membaca
adalah sumber kehidupan
3.
Kembangkan potensimu untuk meraih prestasi
4.
Orang bekerja untuk menyambung hidup, Pelajar
belajar untuk mendapat ilmu
5.
Selagi umur masih panjang ciptakan karya
sebanyak-banyaknya
6.
Mungkin orang dapat lupa akan sesuatu, tetapi
janganlah lupa akan jasa-jasa guru
7.
Selagi masih muda banyak-banyaklah menggali
ilmu supaya berguna dikelak nanti
8.
Hargailah karya orang lain, karena dengan
menghargai karya orang lain berarti menghargai diri sendiri
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah swt yang
maha pengasih lagi maha panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang limbah
dan pemanfaatannya dengan baik.
Adapun karya ilmiah tentan pengaruh air ampas teh basi terhadap pertumbuhan tanaman kedelai ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga
dari makalah ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Ngawi,
April 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
1.
Halaman Judul ....................................................................i
2.
Halaman Pengesahan ....................................................................ii
3.
Halaman Persembahan ....................................................................iii
4.
Halaman Motto ....................................................................iv
5.
Kata Pengantar ....................................................................v
6.
Daftar Isi ....................................................................vi
7.
Bab I ....................................................................1-2
8.
Bab II ....................................................................3-13
9.
Bab III ....................................................................14-18
10.
Bab IV ....................................................................19-20
11.
Bab V ....................................................................21
12.
Daftar Pustaka ....................................................................22
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Indonesia terletakpada
daerah yang memiliki iklim tropis, tentu saja dengan curah hujan yang tinggi.
Banyak jenis flora maupun fauna yang dapat hidup di negeri yang mendapat
julukan “gemah ripah loh jinawi”.Salah satunya ialah tanaman kedelai. Tanaman
ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di negeri ini. Sebagaimana telah kita
ketahui, akhir-akhir ini tumbuhan di bumi sebagian telah berkurang. Bukan hanya
disebabkan karena adanya pemanasan global, namun juga disebabkan oleh bahan
kimia.
Iklim
di Indonesia cenderung
tidak menentu.
Oleh sebab itu, untuk menanggulangi masalah tersebut kita harus melakukan
penanaman kembali tumbuhan yang berfungsi sebagai penghijauan.
Tanaman kedelai
merupakan salah satu tanaman yang mendukung kegiatan penghijauan. Selain
memiliki manfaat yang besar dalam penghijauan.
Untuk mendapatkan
tanaman kedelai dengan hasil maksimal perlu pemberian air. Pada
percobaan kali ini pemberian air ampas teh untuk
mengetahui perbandingan pertumbuhan, sehingga kita bisa menyimpulkan hasil
akhir yang spesifik tentang keunggulan air ampas teh.
Jika Anda membuat teh dan
lupa meminumnya. Jangan buang teh itu karena sangat bermanfaat. Caranya cukup
dengan menyiramkan bagi akar dan tanah dengan menggunakan air teh basi
tersebut. Air ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi
tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar,
batang dan daun. Limbah rumah tangga ini
dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Air ampas teh ini lebih
praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat di ampas teh
selain polyphonel juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali
lipat sereal dan sayuran. Air ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis
tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman
obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa air ampas teh tersebut mengandung Karbon
Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan
tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman. Air ampas teh tidak hanya dapat berfungsi
sebagai pupuk ternyata bisa dijadikan sebagai pestisida yang bersifat toksik
bagi serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan sebagai kompos. Air ampas
teh mengandung banyak unsure hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang
dihasilkan oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada
tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk
dikonsumsi oleh manusia .
Air ampas teh dapat dikelolah menjadi kompos
dengan kwalitas yang baik, dalam pengelolahannya kompos itu dicampur dengan zat
tambahan, diantaranya kapur, bekatul, tetes tebu atau gula. Gula dan bekatul
merupakan bahan yang bisa membangkitkan
mikroorganisme yang akan menjadi pestisida. Dengan ditambah gula, mikroba
tersebut cepat berkembang dan cukup ampuh membunuh serangga.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas masalah yang dapat dirumuskan adalah :
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengaruh air ampas teh terhadap pertumbuhan kedelai?
D.
Manfaat Penelitian
1.
Teoritis :
a. Penelitian
ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang perkembangan dan
pertumbuhan tanaman kedelai yang dipengaruhioleh
air ampas
teh.
2.
Praktis :
a. Petani kedelai : dapat mempercepat pertumbuhan tanaman kedelai.
LANDASAN TEORI
- Teh
1.
Tanaman Teh
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang
dikeringkan dari tanaman Camellia
sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari
tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh
hitam, teh
oolong, teh
hijau, dan teh
putih.
Istilah "teh" juga digunakan
untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang
diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh
disebut teh herbal.
Teh
merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksi
dan dengan kadar
lemak, karbohidrat atau protein mendekati
nolpersen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan
tersendiri dari teh. The bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh
melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia.
Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh
di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara
penghasil teh terbesar nomor lima di dunia
Tanaman Teh dapat tumbuh mulai dari pantai sampai pegunungan.
Perkebunan teh umumnya dikembangkan di daerah yang beriklim sejuk, meskipun
dapat tumbuh subur di dataran rendah, tanaman teh memberikan hasil dengan mutu
baik. Semakin tinggi daerah penanaman teh semakin tinggi matanya. Mutu teh
dinilai berdasarkan rasa (taste), aroma dan warna seduhan (liquor). Penilaian,
mutu ditentukan oleh seorang ahli pencicip berdasarkan analisis organoleptik
yaitu kemampuan mengukur mutu dengan indera penglihatan, penciuman dan rasa.
Parameter lain seperti kadar air dan berat jenis hanya sebagai
pegunungan.
Teh mengandung senyawa-senyawa bermanfaat seperti polbek enolakmu,
tehofilin, flavonoid, tanin, vitamin C dan vitamin F. Serta sejumlah mineral
Zn, Se, Mo, Ge dan Mg. Kandungan teh yang berupa mineral tersebut merupakan
unsur-unsur essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Limbah hasil produksi teh, baik cair maupun padat membawa banyak
manfaat bagi lingkungan sekitar. Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat
bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang
Pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat langsung
digunakan tanpa harus di olah terlebih dahulu. Ampas teh lebih praktis
dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat diampas teh selain
polyphonel juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat
sereal dan sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman.
Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun tanaman obat-obatan, hal ini
dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung karbon organik, tembaga (Cu) 20%,
magnesium(Mg) 10%, dan kalsium (Ca) 13%, klandungan tersebut dapat membantu
pertumbuhan tanaman.
Teh mengandung kira-kira sepuluh kali polifenol yang dapat
ditemukan dalam satu buah dan sayuran. Selain itu, ampas teh mengandung
unsur-unsur antioksidan yang sangat ampuh memerangi kerusakan bebas pasa
sel-sel tanaman. Tidak hanya itu, teh juga mengandung magnesium seng, fluoride,
nitrogen , kalium dan mineral yang membantu mempertahan kan kesehatan tanaman
serta terdapat kandungan vitamin A, B1, B12, B6, B2, C, E, dan K, sebelum
ditaburkan pada tanaman tanaman ampas teh bisa digiling terlebioh dahulu untuk
memecah daun sehingga nutrisi yang terkandung bisa keluar lebih cepat.
2.
Jenis - Jenis Teh
a.
Teh
Hijau
Teh hijau dibuat dari daun teh yang tidak difermentasi sehingga
mengandung polyphenols konsentrat tinggi. Teh hijau sering dimanfaatkan untuk
mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung, menurunkan kolesterol,
menurunkan berat badan (terutama lemak perut). Teh hijau juga memberi manfaat
dalam menurunkan risiko diabetes dan Alzheimer’s
b.
Teh Hitam
Penelitian
yang dipublikasikan Journal of Psychopharmacology menunjukkan bukti bahwa teh
hitam efektif menurunkan kortisol, hormon stres. “Kajian menemukan bahwa orang
yang minum teh hitam akan terkurangi stresnya lebih cepat daripada mereka yang
minum jenis teh lainnya,” jelas Bailey. Lebih jauh, partisipan mengalami
penurunan tingkat kortisol dalam darah mereka setelah stres berat. Kuncinya,
mereka mengonsumsi teh hitam empat kali per hari selama enam minggu. Teh hitam
juga mampu mengurangi risiko kanker.
c.
Teh Putih
Teh
putih kurang dikenal, tapi tak membuatnya kurang sehat. Teh putih, khususnya
ekstrak teh putih terbukti mampu memperlambat pertumbuhan bakteri yang
menyebabkan infeksi Staphylococcus, infeksi Streptococcus, pneumonia, dan
karies gigi, serta meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
“Menurut Milton Schiffenbauer PhD, profesor mikrobiologi dan biologi pada Pace University’s Dyson College of Arts & Sciences, efek antivirus dan antibakteri dari beberapa merek pasta gigi adalah karena tambahan ekstrak teh putih,” tambah Bailey.
“Menurut Milton Schiffenbauer PhD, profesor mikrobiologi dan biologi pada Pace University’s Dyson College of Arts & Sciences, efek antivirus dan antibakteri dari beberapa merek pasta gigi adalah karena tambahan ekstrak teh putih,” tambah Bailey.
d.
Teh Oolong
Teh
oolong terbukti mampu mendorong metabolisme tubuh, membakar lemak, membantu
menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan kulit.
“Wanita yang minum teh oolong dua cangkir sehari meningkatkan metabolisme mereka sekira 157 persen melebihi wanita yang minum teh hijau dalam jumlah yang sama,” kata Bailey seperti mengutip sebuah kajian yang dipublikasikan Journal of Medical Investigation.
“Wanita yang minum teh oolong dua cangkir sehari meningkatkan metabolisme mereka sekira 157 persen melebihi wanita yang minum teh hijau dalam jumlah yang sama,” kata Bailey seperti mengutip sebuah kajian yang dipublikasikan Journal of Medical Investigation.
e.
Teh Herbal
Teh
herbal tidak berasal dari Camillia sinensis (tanaman teh). Walaupun bukan
tergolong teh dalam pengertian teknis, teh herbal tetap menawarkan banyak
manfaat kesehatan. “Menurut Food and Drugs Association (FDA), teh herbal sangat
mengagumkan dalam hal menurunkan stres, yang menjadi faktor risiko gagal
jantung dan penuaan dini,” jelas Bailey.
Dicampur dengan berbagai bahan organik, seperti buah berry dan kelopak bunga mawah, teh herbal mampu mengurangi stres, membantu pencernaan, dan punya banyak kandungan antioksidan. Kita tahu bahwa antioksidan mampu mengusir radikal bebas sehingga tubuh jauh dari penyakit termasuk kanker.
Teh herbal tidak mengandung kafein. Jadi, Anda bisa menikmatinya sepanjang hari hingga waktu tidur karena teh ini tak akan mengacaukan tidur malam Anda.
Dicampur dengan berbagai bahan organik, seperti buah berry dan kelopak bunga mawah, teh herbal mampu mengurangi stres, membantu pencernaan, dan punya banyak kandungan antioksidan. Kita tahu bahwa antioksidan mampu mengusir radikal bebas sehingga tubuh jauh dari penyakit termasuk kanker.
Teh herbal tidak mengandung kafein. Jadi, Anda bisa menikmatinya sepanjang hari hingga waktu tidur karena teh ini tak akan mengacaukan tidur malam Anda.
f.
Teh Merah Bunga Rosella
Bunga
rosella merah yang telah dikeringkan dan diseduh menjadi secangkir teh yang
bercitara rasa sedikitasam ini mampu mengatasi batuk, asam urat, kolesterol,
hipertensi, radikal bebas, dan penyegar (tonik). Selain itu, berdasarkan
penelitian ilmiah yang dilakukan ilmuwan Sudan, rosela merah juga berkhasiat
untuk menurunkan tekanan darah (hipotensif), antikejang saluran pernapasan,
anticacing (antelmintik), dan antibakteri.
g.
Teh Kuning
Sebutan
untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang
berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses
pengeringan yang lebih lambat.
h.
Ten Genmaicha
Teh
genmaicha adalah teh yang beraroma harum dan sangat populer di Jepang. Teh ini
di buat dari teh hijau yang bercampur butiran beras yang dipanggang sehinga
menghasilkan aroma seperti nasi gosong yang gurih dan sedap saat diseduh,
aromanya hampir mirip dengan aroma popcorn sedangkan warna tehnya hijau pucat
cenderung bening.Teh hijau asal negeri sakura ini paling baik diminum saat
siang hari.
i.
Teh Kukich ( Kukicha tea)
Teh kualitas rendah dari campuran
tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil pemetikan kedua, dan digongseng
di atas wajan.
j.
Teh Puerh
Teh
Puerh terdiri dari dua jenis: “mentah” dan “matang.” Teh pu-erh yang masih
“mentah” bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu
hingga “matang”. Selama penyimpanan, teh puerh mengalami oksidasi mikrobiologi
tahap kedua. Teh puerh “matang” dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi
secara artifisial supaya menyerupai rasa teh puerh “mentah” yang telah lama
disimpan dan mengalami proses penuaan alami.
- Pengolahan Teh
- Proses Penanaman Teh ( Tea Plantation)
Tanaman
teh merupakan tumbuhan berdaun hijau yang termasuk dalam keluarga Tumbuhan
Camellia yang berasal dari Cina, Tibet dan India bagian Utara. Tanaman teh
terutama tumbuh di daerah tropis dan memerlukan curah hujan hingga 1000-1250 mm
per tahun, dengan temperatur ideal antara 10 hingga 20 °C. Pohon teh mampu
menghasilkan teh yang bagus selama 50 – 70 tahun.
- Pemanenan Daun Teh ( Plucking )
Pemetikan
dilakukan tergantung pada cuaca; tumbuhan baru dapat dipetik dengan interval 7
– 12 hari selama musim pertumbuhan. Pemanenan teh membutuhkan banyak tenaga dan
tenaga kerja intesif . Teh yang benar-benar baik umumnya berasal dari pucuk daun
atau daun teh muda yang belum mekar. Untuk menghasilkan 1 pound (0,45 kg) teh
berkualitas paling baik, diperlukan lebih dari 80.000 petikan. Pemetik teh,
belajar mengenali dengan tepat pucuk daun mana yang harus dipetik. Hal ini
penting, untuk memastikan kelunakan daun yang dipetik menghasilkan teh yang
terbaik. Setelah pemetikan, daun teh dibawa ke pabrik untuk diproses lebih
lanjut. Lokasi perkebunan teh pada umumnya berdekatan dengan pabriknya.
- Tahap Pelayuan ( Withering )
Daun
teh segar yang telah dipetik harus melalui tahap pelayuan. Pada tahap ini, daun
teh dilayukan dengan melakukan pemanasan agar kadar air yang terkandung
berkurang 65-70 persen. Pemanasan dilakukan dengan mengalirkan udara panas
(bisa juga dijemur). Hal ini dilakukan agar daun teh dapat digiling dengan
baik.
- Tahap Penggilingan ( Rolling )
Selanjutnya,
daun teh yang telah dilayukan masuk pada tahap penggilingan. Pada tahap ini,
daun teh digiling untuk memecah sel-sel daun. Pemecahan daun teh disesuaikan
dengan kebutuhan atau permintaan pasar. Daun teh ada yang digiling kasar dan
ada yang digiling sampai menjadi serbuk.
- Tahap Oksidasi ( Oxidation )
Daun
teh yang telah digiling disimpan pada tempat atau ruangan khusus yang bersih
dan bebas bau. Pada tahap ini, daun teh dibiarkan mengalami oksidasi.
- Tahap Pengeringan ( Drying )
Daun
teh selanjutnya dikeringkan. Pengeringan daun teh menggunakan mesin agar suhu
yang dihasilkan stabil dan menghasilkan kualitas teh yang baik. Daun teh
dikeringkan oleh mesin pengering dengan suhu sekitar 49°C kurang lebih selama
20 menit sampai kadar air dalam daun teh mencapai 2-3 persen.
- Tahap Sortir dan Pengemasan ( Sorting and Packaging )
Selanjutnya,
teh yang telah dikeringkan dikemas. Sebelum dikemas, dilakukan penyortiran teh,
agar dapat dikemas sesuai permintaan pasar.
- Kandungan Kimia Ampas Teh
- Polifenol
Polifenol pada teh berupa katekin dan
flafanol. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkap radikal
bebas dalam tubuh. Radikal bebas yang ada dalam tubuh Anda disebabkan karena
lingkungan udara yang telah tercemar
polusi dan makanan yang Anda konsumsi. Selain itu, senyawa ini juga
ampuh mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh.
- Vitamin E
Dalam satu cangkir teh terkandung vitamin E
sekitar 100-200 IU merupakan kebutuhan satu hari bagi tubuh manusia. Jumlah ini
berfungsi menjaga kesehatan jantung dan sekaligus membuat kulit Anda menjadi
halus.
- Vitamin C
Vitamin ini berfungsi sebagai imunitas atau
daya tahan bagitubuh manusia terhadap penyakit.
- Vitamin A
Vitamin A yang ada pada teh berbentuk
betakaroten.
B. Kedelai
1.
Tanaman
Kedelai
Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman
polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe.
Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang).
Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panenpadi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada
lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm. Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen
tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi
"starter" bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum untuk membantu pertumbuhan tanaman. Penugalan tanah dilakukan
pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan
dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan untuk
menghemat biaya Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.
- Manfaat Kedelai
- Mencegah Kanker
Di masyarakat Jepang yang suka mengonsumsi
kedelai, insiden kanker jarang terjadi. Ternyata lantaran kedelai mengandung
fitoestrogen, zat yang mirip hormon estrogen, dan juga isoflavon yang
antioksidan. Jenis kanker yang dapat dicegah antara lain payudara, saluran
telur, indung telur, dan prostat.
- Mencegah Osteoporosis
Fitoestrogennya mampu mencegah osteoporosis.
Belum lagi ekstra kalsium dalam tahu yang dibuat dengan kalsium klorida,
proteinnya juga ikut mengurangi pengeluaran kalsium lewat urin.
- Mengobati Anemia
Tempe yang mengalami fermentasi meningkatkan aktivitas
vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
- Baik untuk Penderita Diabetes
Nilai serat, vitamin B kompleks, serta
kandungan asam aminonya membuat tempe sumber protein sempurna bagi penderita
diabetes. Seratnya ikut mengendalikan kadar gula darah.
- Melancarkan Pencernaan
Kedelai yang kaya serta membantu kontraksi
otot usus sehingga mencegah sembelit. Kandungan zat anti bakterinya mencegah
diare.
- Anti-PenuaanDini
Sifatnya yang antioksidan, bila dikonsumsi dalam jumlah cukup dan teratur dapat membantu mencegah penuaan dini.
- Menurunkan Kolesterol
Zat-zat dalam tempe
yang mampu membantu menurunkan lemak darah adalah protein, PUFA, serat, niasin,
vitamin E, karetenoid, isoflavon, dankalsium. Mengonsumsi tempe dalam jumlah
tertentu secara teratur, dapat menurunkan kolesterol total dan LDL.
3. Kandungan
Gizi dalam Kedelai
Kandungan Gizi dalam 100 gram Kacang
Kedelai antara lain Energi Sebanyak 381 kkal, Protein sebanyak 40,4 gr,
Lemak sebanyak 16,7 gr, Karbohidrat sebanyak 24,9 gr, Kalsium sebanyak 222 mg,
Fosfor sebanyak 682 mg, Zat Besi sebanyak 10 mg, Vitamin A sebanyak 95 IU,
Vitamin B1 sebanyak 0,52 mg, Vitamin C
sebanyak 121,7 mg dan Air sebanyak 20 gr.
4. Jenis
Pengolahan Kedelai
a.
Tempe
Cara pembuatan tempe yang biasa
dilakukan oleh para pengrajin tempe di Indonesia. Kedelai setelah dilakukan
sortasi (untuk memilih kedelai yang baik dan bersih) dicuci sampai bersih,
kemudian direbus yang waktu perebusannya berbeda-beda tergantung dari banyaknya
kedelai dan biasanya berkisar antara 60-90 menit. Kedelai yang telah direbus
tadi kemudian direndam semalam. Setelah perendaman, kulit kedelai dikupas dan
dicuci sampai bersih. Untuk tahap selanjutnya kedelai dapat direbus atau
dikukus lagi selama 45-60 menit, tetapi pada umumnya perebusan yang kedua ini
jarang dilakukan oleh para pengrajin tempe. Kedelai setelah didinginkan dan
ditiriskan diberi laru tempe, dicampur rata kemudian dibungkus dan dilakukan
pemeraman selama 36-48 jam
b.
Tahu
Cara pembuatan tahu ialah dengan
mencuci kedelai hingga bersih. Lalu kedelai yang sudah bersih tersebut direndam
dalam air selama ± 2-3 jam. Setelah itu kedelai yang ada siap digiling.
Setelah digiling kedelai yang sudah halus tersebut kita masukkan dalam bak-bak
untuk selanjutnya diuapi. Setelah diuapi selama ± 10 menit kemudian selanjutnya
dipindahkan ke kain penyaring dan dibutuhkan waktu ± 10 menit agar sari kedelai
dapat terpisah dari ampasnya. Untuk mempermudah proses terpisahnya sari kedelai
dari ampasnya maka ditambahkan air sambil terus diaduk-aduk. Ampas tahu akan
tetap bertahan dalam kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam bak
yang sudah disiapkan dibawahnya. Ampas tahu yang tertahan pada kain lalu
dibuang, sedangkan sari tahu dalam bak akan diolah lebih lanjut untuk menjadi
tahu. Sari tahu yang ada dalam bak kemudian akan ditambahkan biang/bibit (air
tahu) secara terus menerus sambil terus diaduk untuk memisahkan sari kedelai
dari air biasa. Penambahan biang/bibit (air tahu) bertujuan agar sari kedelai
dalam bak dapat mengendap dengan baik. Proses inipun memakan waktu ± 20 menit
sampai air akan terpisah dari sarinya. Setelah itu air biasa tersebut akan
disedot hingga terpisah dari sari kedelai. Air ini tidak selanjutnya dibuang,
melainkan digunakan untuk menjadi biang/bibit (air tahu) pada proses diatas.
Setelah yang tersisa dalam bak hanyalah sari kedelai, maka sari-sari tersebut
akan diangkat dengan menggunakan penyaringan untuk seterusnya dimasukkan ke
cetakan tahu.
c.
Susu Kedelai
Proses pembuatan susu kedelai dengan cara kedelai yang telah
disortasi (dipisahkan dari kotoran dan biji rusak) direndam dalam larutan
NaHCO3 0,25 – 0,5% selama 15 menit. Perendaman dilakukan pada suhu ruang,
dengan perbandingan larutan perendam dan kedelai 3 : 1. Kedelai ditiriskan dan dididihkan
selama 20 menit. Kedelai digiling dengan penggiling logam, penggiling batu
(yang biasa dipakai pada pembuatan tahu), atau blender. Bubur yang diperoleh
ditambah air mendidih sehingga jumlah air secara keseluruhan mencapai 10 kali
lipat bobot kedelai kering. Bubur encer disaring dengan kain kasa dan
filtratnya merupakan susu kedelai mentah. Untuk meningkatkan rasa dan
penerimaan, ke dalam susu kedelai mentah ditambahkan gula pasir sebanyak 5 – 7%
dan flavor seperti coklat, moka, pandan, strawberi secukupnya, kemudian
dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api dikecilkan dan dibiarkan
dalam api kecil selama 20 menit. Jika akan dibotolkan, ke dalam susu kedelai
dapat ditambahkan CMC sebanyak 100 ppm (100 mg CMC ditambahkan ke dalam 1 l
susu kedelai). Susu kedelai sebaiknya dalam suhu dingin sekitar 50C (suhu
lemari es).
- Pertumbuhan
- Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri
sebagai makhluk hidup. Pertumbuhana dalah proses pertambahan volume yang
irreversibel (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis dan
pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menujuk ke struktur
dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi
dinyatakan dengan perubahan bentuk, tingkat kedewasaan dan bersifat kualitatif.
Factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah factor dalam yaitu
hereditas dan hormone sedangkan factor luar (air, nutrisi, cahaya, kelembaban
dan suhu).
Pertumbuhan adalah suatu kenaikan volume yang bersifat
irreversible (tidak dapat dikembalikan kebentuk semula). Karena adanya
penambahan subtansi dan pertambahan banyak jumlah sel selain laju pertumbuhan
tanaman dapat diukur dengan berbagai cara salah satunya adalah pengukuran
tinggi tanaman serta jumlah daun
yang biasanya sering dilakukan.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena pertambahan ukuran yang
disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan secara
mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap- tiap sel. Pembelahan sel
terutama terjadi didaerah jaringan meristem. Saat pertumbuhan, sel-sel tumbuhan
mengalami perkembangan hingga terbentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan
fungsi yang berbeda-beda.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek
1.
Ampas Teh
Pertumbuhan
tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya penyiraman dengan air teh
beserta ampasnya. Dalam penyiraman dengan air teh beserta ampasnya perlu
diperhatikan unsur-unsur yang terkandung didalamnya sepertihalnya Tembaga (Cu),
Magnesium (Mg) dan Kalsium(Ca) yang dapa tmembantu pertumbuhan tanaman. Ampas
teh mengandung unsur-unsur yaitu Tembaga, Magnesium dan Kalsium yang merupakan
unsur – unsure makro dan mikro nutrien yang dibutuhkan dalam proses penyuburan
dan pertumbuhan tanaman. Sehingga penyiraman dengan air teh beserta ampasnya
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai.
2.
Kedelai
Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada
akhir musim
penghujan,
setelah panenpadi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji
dimasukkan langsung pada lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm.
Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh
penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan
diberi "starter" bakteri
pengikat nitrogenBradyrhizobium japonicum untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Penugalan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal),
sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang
berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang
mengabaikan untuk menghemat biaya Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500
tahun yang lalu di Asia
Timur.
B. Cara Memperoleh Data Penelitian pada Sampel 1
Data ini diperoleh melalui penelitian yang dilakukan pada dua buah
tanaman kedelai selama 9 hari dan juga melalui beberapa literatur baik dari
internet maupun buku yang kami gunakan sebagai sumber penelitian.
C. Cara Menganalisis Data dengan Menguji Kandungan
1.
Ampas Teh
a.
Menguji Kandungan pada ampas teh
Alat : Tabung reaksi, Penjepit tabung reaksi, Plat tetes, Gelas
kimia/beker, Lampu spritus, Kertas Buram/kertas Minyak, Pipet tetes,
Mortar.
Bahan : Teh,
Larutan NaOH, Larutan CH3COOH, Larutan Biuret.
Cara kerja
Tes tembaga (Cu)
1.
Memasukkan 1 cm3sari Teh pada tabung
reaksi, selanjutnya menambahkan 10 tetes NaOH 6M.
2.
Memanaskan dalam pemanas air, kemudian dinginkan.
3.
Menambahkan
2 cm3 CH3COOH 3M.
4.
Memanaskan kembali dalam pemanas air, tutup
mulut tabung dengan kertas saring (Kasa) yang sudah ditetesi Pb-Asetat.
Mencatat apa yang terjadi.
5.
Dari hasil pengamatan, catatan apa yang terjadi
pada tabel
Tes Kalsium
1.
Haluskan bahan makanan yang akan
diuji dengan menggunakan mortar
2.
kemudian beri sedikit air hingga membentuk
larutan.
3.
Isi tabung reaksi dengan
larutan bahan makanan yang telah dihaluskan tadi
4.
kemudian tetesi dengan larutan Biuret
5.
Amati perubahan warna yang terjadi dan catat apa
yang terjadi pada tabel
Tabel Hasil Pengamatan
Pereaksi
|
Perubahan Warna
|
Biuret
|
Ungu (+)
|
Pb-Asetat
|
Berwarna keruh (+)
|
Analisa Pengamatan
Pada percobaan ini Untuk
mendeteksi ada tidaknya tembaga.
Berdasarkan hasil percobaan pada tes Pb-Asetat kedelai merupakan bahan makanan yang mengandung tembaga Tanda
(+) menunjukkan adanya tembaga dalam makanan tersebut. Bahan makanan yang
mengandung tembaga setelah diberi larutan NaOH dan larutan CH3COOH akan
menghasilkan warna hitam pada kertassaring.
Tes Uji kalsium
Berdasarkan hasil
percobaan pada tes uji kalsium Tanda (+) menunjukkan adanya kandungan protein
dalam makanan tersebut. Ikatan peptide bereaksi dengan larutan biuret akan
berwarna ungu.
2.
Kedelai
a.
Menguji Kandungan Protein, Benzena dan Belerang
Alat :
Tabung reaksi, Gelas kimia, Gelas ukur, Pipet tetes, Penjepit tabung, Kaki 3
,Kasa, Spirtus, Spatula kaca / sendok
Bahan :
Larutan tembaga (II)
sulfat, Larutan HNO3 pekat dan NaOH, Larutan CuSO4
1% dan NaOH 4M, Larutan NaOH 6M
Cara Kerja
Tes Biuret
Menyediakan bahan yang
akan diuji masing-masing dalam tabung reaksi, meneteskan pereaksi biuret (CuSO4
1% dan NaOH 4M) masing-masing3. Mengamati perubahan warna yang
terjadi.
Tes Xantoprotein
Menyediakan bahan yang
akan diuji masing-masing dalam tabung reaksi. Meneteskan pereaksi Xantoprotein
(HNO3 pekat dan NaOH) masing-masing3. Mengamati perubahan
yang terjadi.
Tes Timbal-Asetat (Pb-Asetat)
a. Memasukkan 1 cm3sari kedelai pada
tabung reaksi, selanjutnya menambahkan 10 tetes NaOH 6M.
b. Memanaskan dalam pemanas air, kemudian
dinginkan.
c.
Menambahkan 2 cm3 CH3COOH
3M.
d.
Memanaskan kembali dalam pemanas air, tutup mulut tabung dengan kertas saring
(Kasa) yang sudah ditetesi Pb-Asetat. Mencatat apa yang terjadi.
e. Dari hasil pengamatan,
catatan apa yang terjadi pada table berikut ini.
Tabel Hasil Pengamatan
Pereaksi
|
Warna
|
Biuret
|
Ungu agak keruh(+)
|
Xanthoproteat
|
Kuning jingga (+)
|
Timbal-Asetat
|
-
|
Analisa Pengamatan
Tes Uji Biuret
Berdasarkan hasil percobaan pada tes uji biuret Tanda (+)
menunjukkan adanya kandungan protein dalam makanan tersebut. Ikatan peptide
bereaksi dengan larutan biuret akan berwarna ungu.
Tes Xantoprotein
Pada percobaan ini untuk mendeteksi ada tidaknya inti benzena. Berdasarkan hasil
percobaan Pada tes xantoprotein kedelai merupkan bahan makanan yang mengandung inti benzene Tanda (+) menunjukkan
adanya inti benzene dalam makanan tersebut. Bahan makanan yang mengandung inti
benzene setelah diberi Larutan asam nitrat pekat dan Larutan NaOH akan
menghasilkan warna kuning jingga dari warna aslinya. Inti benzene bereaksi
dengan larutan Xanthoproteat akan berwarna kuning jingga.
Tes Pb-Asetat (Timbal-Asetat)
Pada percobaan
ini Untuk mendeteksi ada tidaknya belerang.
Berdasarkan hasil percobaan pada tes Pb-Asetat kedelai merupakan bahan makanan yang tidak mengandung belerang Tanda
(+) menunjukkan adanya belerang dalam makanan tersebut. Bahan makanan yang
mengandung belerang setelah diberilarutan NaOH dan larutan CH3COOH akan
menghasilkan warna hitam pada kertassaring.
BAB IV
PEMBAHASAN
1.
Langkah – Langkah Percobaan
Alat dan Bahan : Polybag 2 buah, Cetok, Biji kedelai 4 biji, Ampas teh seduh,
Tanah, Air, Penggaris.
Cara Kerja
1.
Menyiapkan polybag sebanyak 2 buah, kemudian
menyiapkan media tanah.
2.
Mengisi setiap polybag yang telah disediakan
dengan media tanah.
3.
Memasukkan biji kedelai masing-masing 2 biji
pada setiap polybag yang telah berisi tanah
4.
Menyiram polybag A dengan ampas teh secukupnya
kemudian campur hingga rata dengan tanah, hal ini dilakukan seminggu 2 kali
sedangkan pada polybag B hanya disiram dengan air saja.
5.
Meletakkan tanaman tersebut di tempat yang cukup
cahaya
6.
Mengamati pertumbuhannya setiap hari lalu
bandingkan tanaman tersebu
2. Hasil Percobaan
Polybag
|
Hari ke -
|
Rata-rata
Tinggi
|
|||||
1
|
3
|
5
|
7
|
9
|
|||
A
|
1.7cm
|
3.6cm
|
5.6cm
|
7.7cm
|
9.8cm
|
5.68 cm
|
|
B
|
1.2cm
|
2.1cm
|
3.3cm
|
4.2cm
|
5.1cm
|
3.18m
|
3. Pembahasan.
Dari tabel data dapat diketahui bahwa pada hari
pertama tanaman kedelai pada polybag A memilik tinggi 1,7 cm dan pada polybag B
dengan tinggi 1,2 cm. Selanjutya pada hari ke-tiga tinggi tanaman pada polybag
A berubah menjadi 3,6 cm dan tinggi tanaman polybag B berubah menjadi 2,1 cm.
Lalu pada hari ke-lima tinggi tanaman polybag A berubah menjadi 5,6 cm dan
tinggi tanaman pada polybag B berubah menjadi 3,3 cm. Dan pada hari ke-tujuh
tinggi tanaman pada polybag A berubah menjadi 7,7cm dan tinggi tanamanpada
polybag B berubah menjadi 4,2 cm. dan pada hari ke-sembilan tinggi tanaman pada
polybag A berubah menjai 9,8 dan tinggi tanamanpada polybag B berubah menjadi
5,1 cm. Dari perubahan tinggi itu dapat
diperoleh rata-rata tinggi tanaman
kedelai pada polybag A adalah 5,68 cm dan rata-rata tinggi tanaman pada polybag
B adalah 3,18 cm. Ada perbedaan tinggi tanaman kedelai pada polybag A (yang
diberi ampas teh) dengan tanaman kedelai pada polybag B (yang tidak diberi
ampas teh). Tanaman kedelai yang diberi ampas teh lebih tinggi hampir dua kali
lipat dibandingkan dengan tanaman kedelai yang tidak diberi ampas teh .
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis
data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa ampas teh dimanfaatkan
sebagai penambah nutrisi pada pertumbuhan tanaman kedelai. Hal ini dikarenakan
bahwa ampa steh seduh tersebut mengandung KarbonOrganik, Tembaga (Cu) 20%,
Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, sehingga ampas teh seduh tersebut membantu
pertumbuhan tanaman kedelai. Selain itu ampas teh tersebut juga membantu memperbaiki
kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun. Dari data
perhitungan yang digunakan untuk pengujian hipotesa diatas ,dapat ditarik
kesimpulan bahwa hipotesa air teh beserta ampasnya dapat memacu pertumbuhan
tanaman kedelai
2.
Saran
1.
Air dan ampas disarankan untuk diganti setiap
hari atau maksimal 2 hari sekali untuk menghindari ampas mengalami fermentasi
2.
Agar memperhatikan intensitas cahaya yang
mengenai tanaman, yaitu cahaya tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
3.
Kurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat
merusak tanaman