Wednesday, 5 November 2014

karya ilmiah : pengaruh air ampas teh basi terhadap pertumbuhan tanaman kedelai


PENGARUH AIR AMPAS TEH BASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI


Karya ilmiah ini ditulis untuk memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia




 






Disusun oleh   :
1.Dewanti Dian Rahayu         (13)
2.Ninik Setiyawati                  (21
 
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 NGAWI
2014



                                             HALAMAN PENGESAHAN

            Karya tulis yang berjudul “ PENGARUH AIR AMPAS TEH BASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI ”  ini diajukan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia tahun pelajaran 2013/2014 di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngawi dan dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai karya tulis.


Ngawi,      April 2014

Disetujui oleh,

            Guru Pembimbing                                                                Kepala Sekolah



            Nurdianiwati S.Pd                                                    Sukamdi S.Pd
            NIP.                                                                          NIP.












HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini dapat terselesaikan karna adanya bantuan dari pihak pembimbing materi maupun teknis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
2.      Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan dorongan dan bantuan material maupun spiritual.
3.      ibu nurdianiwati selaku pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini
4.      bapak sukamdi selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Ngawi
5.      teman-teman yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak
















HALAMAN MOTTO

1.      Di dunia penuh persaingan, siapa yang tidak bersiap-siap dia akan kalah
2.      Membaca adalah sumber kehidupan
3.       Kembangkan potensimu untuk meraih prestasi
4.       Orang bekerja untuk menyambung hidup, Pelajar belajar untuk mendapat ilmu
5.       Selagi umur masih panjang ciptakan karya sebanyak-banyaknya
6.       Mungkin orang dapat lupa akan sesuatu, tetapi janganlah lupa akan jasa-jasa guru
7.       Selagi masih muda banyak-banyaklah menggali ilmu supaya berguna dikelak nanti
8.       Hargailah karya orang lain, karena dengan menghargai karya orang lain berarti menghargai diri sendiri















KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya dengan baik. 
Adapun karya ilmiah tentan pengaruh air ampas teh basi terhadap pertumbuhan tanaman kedelai ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Ngawi,   April 2014


Penyusun











DAFTAR ISI

1.             Halaman Judul                   ....................................................................i
2.             Halaman Pengesahan         ....................................................................ii
3.             Halaman Persembahan       ....................................................................iii
4.             Halaman Motto                  ....................................................................iv
5.             Kata Pengantar                   ....................................................................v
6.             Daftar Isi                            ....................................................................vi
7.             Bab I                                  ....................................................................1-2
8.             Bab II                                 ....................................................................3-13
9.             Bab III                               ....................................................................14-18
10.         Bab IV                               ....................................................................19-20
11.         Bab V                                 ....................................................................21
12.         Daftar Pustaka                   ....................................................................22


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang
Indonesia terletakpada daerah yang memiliki iklim tropis, tentu saja dengan curah hujan yang tinggi. Banyak jenis flora maupun fauna yang dapat hidup di negeri yang mendapat julukan “gemah ripah loh jinawi”.Salah satunya ialah tanaman kedelai. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di negeri ini. Sebagaimana telah kita ketahui, akhir-akhir ini tumbuhan di bumi sebagian telah berkurang. Bukan hanya disebabkan karena adanya pemanasan global, namun juga disebabkan oleh bahan kimia.          
Iklim di Indonesia cenderung  tidak menentu. Oleh sebab itu, untuk menanggulangi masalah tersebut kita harus melakukan penanaman kembali tumbuhan yang berfungsi sebagai penghijauan.
Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang mendukung kegiatan penghijauan. Selain memiliki manfaat yang besar dalam penghijauan.
Untuk mendapatkan tanaman kedelai dengan hasil maksimal perlu pemberian air. Pada percobaan kali ini pemberian air ampas teh untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan, sehingga kita bisa menyimpulkan hasil akhir yang spesifik tentang keunggulan air ampas teh.
Jika Anda membuat teh dan lupa meminumnya. Jangan buang teh itu karena sangat bermanfaat. Caranya cukup dengan menyiramkan bagi akar dan tanah dengan menggunakan air teh basi tersebut.   Air ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun.  Limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Air ampas teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat di ampas teh selain polyphonel juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Air ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa air ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman. Air ampas teh tidak hanya dapat berfungsi sebagai pupuk ternyata bisa dijadikan sebagai pestisida yang bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan sebagai kompos. Air ampas teh mengandung banyak unsure hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia .
Air ampas teh dapat dikelolah menjadi kompos dengan kwalitas yang baik, dalam pengelolahannya kompos itu dicampur dengan zat tambahan, diantaranya kapur, bekatul, tetes tebu atau gula. Gula dan bekatul merupakan bahan yang bisa  membangkitkan mikroorganisme yang akan menjadi pestisida. Dengan ditambah gula, mikroba tersebut cepat berkembang dan cukup ampuh membunuh serangga.

B.     Rumusan Masalah  
Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang dapat dirumuskan adalah :
1.      Apakah air ampas teh berpengaruh terhadap pertumbuhan kedelai?
C.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengaruh air ampas teh terhadap pertumbuhan kedelai?
D.    Manfaat Penelitian
1.      Teoritis      : a. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang perkembangan dan pertumbuhan tanaman kedelai yang dipengaruhioleh air ampas teh.
2.      Praktis       : a. Petani kedelai : dapat mempercepat pertumbuhan tanaman kedelai.











BAB II
LANDASAN TEORI

  1. Teh
1.      Tanaman Teh
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
     Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksi dan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nolpersen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh. The bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia
Tanaman Teh dapat tumbuh mulai dari pantai sampai pegunungan. Perkebunan teh umumnya dikembangkan di daerah yang beriklim sejuk, meskipun dapat tumbuh subur di dataran rendah, tanaman teh memberikan hasil dengan mutu baik. Semakin tinggi daerah penanaman teh semakin tinggi matanya. Mutu teh dinilai berdasarkan rasa (taste), aroma dan warna seduhan (liquor). Penilaian, mutu ditentukan oleh seorang ahli pencicip berdasarkan analisis organoleptik yaitu kemampuan mengukur mutu dengan indera penglihatan, penciuman dan rasa.
Parameter lain seperti kadar air dan berat jenis hanya sebagai pegunungan.
Teh mengandung senyawa-senyawa bermanfaat seperti polbek enolakmu, tehofilin, flavonoid, tanin, vitamin C dan vitamin F. Serta sejumlah mineral Zn, Se, Mo, Ge dan Mg. Kandungan teh yang berupa mineral tersebut merupakan unsur-unsur essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Limbah hasil produksi teh, baik cair maupun padat membawa banyak manfaat bagi lingkungan sekitar. Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang Pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat langsung digunakan tanpa harus di olah terlebih dahulu. Ampas teh lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat diampas teh selain polyphonel juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung karbon organik, tembaga (Cu) 20%, magnesium(Mg) 10%, dan kalsium (Ca) 13%, klandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman.
Teh mengandung kira-kira sepuluh kali polifenol yang dapat ditemukan dalam satu buah dan sayuran. Selain itu, ampas teh mengandung unsur-unsur antioksidan yang sangat ampuh memerangi kerusakan bebas pasa sel-sel tanaman. Tidak hanya itu, teh juga mengandung magnesium seng, fluoride, nitrogen , kalium dan mineral yang membantu mempertahan kan kesehatan tanaman serta terdapat kandungan vitamin A, B1, B12, B6, B2, C, E, dan K, sebelum ditaburkan pada tanaman tanaman ampas teh bisa digiling terlebioh dahulu untuk memecah daun sehingga nutrisi yang terkandung bisa keluar lebih cepat.

2.      Jenis - Jenis Teh
a.       Teh Hijau
     Teh hijau dibuat dari daun teh yang tidak difermentasi sehingga mengandung polyphenols konsentrat tinggi. Teh hijau sering dimanfaatkan untuk mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung, menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan (terutama lemak perut). Teh hijau juga memberi manfaat dalam menurunkan risiko diabetes dan Alzheimer’s
b.      Teh Hitam
           Penelitian yang dipublikasikan Journal of Psychopharmacology menunjukkan bukti bahwa teh hitam efektif menurunkan kortisol, hormon stres. “Kajian menemukan bahwa orang yang minum teh hitam akan terkurangi stresnya lebih cepat daripada mereka yang minum jenis teh lainnya,” jelas Bailey. Lebih jauh, partisipan mengalami penurunan tingkat kortisol dalam darah mereka setelah stres berat. Kuncinya, mereka mengonsumsi teh hitam empat kali per hari selama enam minggu. Teh hitam juga mampu mengurangi risiko kanker.
c.       Teh Putih
           Teh putih kurang dikenal, tapi tak membuatnya kurang sehat. Teh putih, khususnya ekstrak teh putih terbukti mampu memperlambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi Staphylococcus, infeksi Streptococcus, pneumonia, dan karies gigi, serta meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
“Menurut Milton Schiffenbauer PhD, profesor mikrobiologi dan biologi pada Pace University’s Dyson College of Arts & Sciences, efek antivirus dan antibakteri dari beberapa merek pasta gigi adalah karena tambahan ekstrak teh putih,” tambah Bailey.
d.      Teh Oolong
           Teh oolong terbukti mampu mendorong metabolisme tubuh, membakar lemak, membantu menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan kulit.
“Wanita yang minum teh oolong dua cangkir sehari meningkatkan metabolisme mereka sekira 157 persen melebihi wanita yang minum teh hijau dalam jumlah yang sama,” kata Bailey seperti mengutip sebuah kajian yang dipublikasikan Journal of Medical Investigation.
e.       Teh Herbal
           Teh herbal tidak berasal dari Camillia sinensis (tanaman teh). Walaupun bukan tergolong teh dalam pengertian teknis, teh herbal tetap menawarkan banyak manfaat kesehatan. “Menurut Food and Drugs Association (FDA), teh herbal sangat mengagumkan dalam hal menurunkan stres, yang menjadi faktor risiko gagal jantung dan penuaan dini,” jelas Bailey.
Dicampur dengan berbagai bahan organik, seperti buah berry dan kelopak bunga mawah, teh herbal mampu mengurangi stres, membantu pencernaan, dan punya banyak kandungan antioksidan. Kita tahu bahwa antioksidan mampu mengusir radikal bebas sehingga tubuh jauh dari penyakit termasuk kanker.
Teh herbal tidak mengandung kafein. Jadi, Anda bisa menikmatinya sepanjang hari hingga waktu tidur karena teh ini tak akan mengacaukan tidur malam Anda.
f.       Teh Merah Bunga Rosella
           Bunga rosella merah yang telah dikeringkan dan diseduh menjadi secangkir teh yang bercitara rasa sedikitasam ini mampu mengatasi batuk, asam urat, kolesterol, hipertensi, radikal bebas, dan penyegar (tonik). Selain itu, berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan ilmuwan Sudan, rosela merah juga berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah (hipotensif), antikejang saluran pernapasan, anticacing (antelmintik), dan antibakteri.
g.      Teh Kuning
           Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses pengeringan yang lebih lambat.
h.      Ten Genmaicha
           Teh genmaicha adalah teh yang beraroma harum dan sangat populer di Jepang. Teh ini di buat dari teh hijau yang bercampur butiran beras yang dipanggang sehinga menghasilkan aroma seperti nasi gosong yang gurih dan sedap saat diseduh, aromanya hampir mirip dengan aroma popcorn sedangkan warna tehnya hijau pucat cenderung bening.Teh hijau asal negeri sakura ini paling baik diminum saat siang hari.
i.        Teh Kukich ( Kukicha tea)
                       Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan. 
j.        Teh Puerh
           Teh Puerh terdiri dari dua jenis: “mentah” dan “matang.” Teh pu-erh yang masih “mentah” bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga “matang”. Selama penyimpanan, teh puerh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh puerh “matang” dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh puerh “mentah” yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami.
  1. Pengolahan Teh
  1. Proses Penanaman Teh  ( Tea Plantation)
                        Tanaman teh merupakan tumbuhan berdaun hijau yang termasuk dalam keluarga Tumbuhan Camellia yang berasal dari Cina, Tibet dan India bagian Utara. Tanaman teh terutama tumbuh di daerah tropis dan memerlukan curah hujan hingga 1000-1250 mm per tahun, dengan temperatur ideal antara 10 hingga 20 °C. Pohon teh mampu menghasilkan teh yang bagus selama 50 – 70 tahun.
  1. Pemanenan Daun Teh ( Plucking )
                        Pemetikan dilakukan tergantung pada cuaca; tumbuhan baru dapat dipetik dengan interval 7 – 12 hari selama musim pertumbuhan. Pemanenan teh membutuhkan banyak tenaga dan tenaga kerja intesif . Teh yang benar-benar baik umumnya berasal dari pucuk daun atau daun teh muda yang belum mekar. Untuk menghasilkan 1 pound (0,45 kg) teh berkualitas paling baik, diperlukan lebih dari 80.000 petikan. Pemetik teh, belajar mengenali dengan tepat pucuk daun mana yang harus dipetik. Hal ini penting, untuk memastikan kelunakan daun yang dipetik menghasilkan teh yang terbaik. Setelah pemetikan, daun teh dibawa ke pabrik untuk diproses lebih lanjut. Lokasi perkebunan teh pada umumnya berdekatan dengan pabriknya.
  1. Tahap Pelayuan ( Withering )
                        Daun teh segar yang telah dipetik harus melalui tahap pelayuan. Pada tahap ini, daun teh dilayukan dengan melakukan pemanasan agar kadar air yang terkandung berkurang 65-70 persen. Pemanasan dilakukan dengan mengalirkan udara panas (bisa juga dijemur). Hal ini dilakukan agar daun teh dapat digiling dengan baik.
  1. Tahap Penggilingan ( Rolling )
                        Selanjutnya, daun teh yang telah dilayukan masuk pada tahap penggilingan. Pada tahap ini, daun teh digiling untuk memecah sel-sel daun. Pemecahan daun teh disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan pasar. Daun teh ada yang digiling kasar dan ada yang digiling sampai menjadi serbuk.
  1. Tahap Oksidasi ( Oxidation )
                        Daun teh yang telah digiling disimpan pada tempat atau ruangan khusus yang bersih dan bebas bau. Pada tahap ini, daun teh dibiarkan mengalami oksidasi.
  1. Tahap Pengeringan ( Drying )
                        Daun teh selanjutnya dikeringkan. Pengeringan daun teh menggunakan mesin agar suhu yang dihasilkan stabil dan menghasilkan kualitas teh yang baik. Daun teh dikeringkan oleh mesin pengering dengan suhu sekitar 49°C kurang lebih selama 20 menit sampai kadar air dalam daun teh mencapai 2-3 persen.
  1. Tahap Sortir dan Pengemasan ( Sorting and Packaging )
            Selanjutnya, teh yang telah dikeringkan dikemas. Sebelum dikemas, dilakukan penyortiran teh, agar dapat dikemas sesuai permintaan pasar.

  1. Kandungan Kimia Ampas Teh
  1. Polifenol
                        Polifenol pada teh berupa katekin dan flafanol. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas yang ada dalam tubuh Anda disebabkan karena lingkungan udara yang telah tercemar  polusi dan makanan yang Anda konsumsi. Selain itu, senyawa ini juga ampuh mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh.
  1.     Vitamin E
                        Dalam satu cangkir teh terkandung vitamin E sekitar 100-200 IU merupakan kebutuhan satu hari bagi tubuh manusia. Jumlah ini berfungsi menjaga kesehatan jantung dan sekaligus membuat kulit Anda menjadi halus.
  1.     Vitamin C
                        Vitamin ini berfungsi sebagai imunitas atau daya tahan bagitubuh manusia terhadap penyakit.
  1.  Vitamin A
                        Vitamin A yang ada pada teh berbentuk betakaroten.

B.     Kedelai
1.      Tanaman Kedelai
Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe.
Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panenpadi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm. Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi "starter" bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum untuk membantu pertumbuhan tanaman. Penugalan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan untuk menghemat biaya Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.

  1. Manfaat Kedelai
  1. Mencegah Kanker
                        Di masyarakat Jepang yang suka mengonsumsi kedelai, insiden kanker jarang terjadi. Ternyata lantaran kedelai mengandung fitoestrogen, zat yang mirip hormon estrogen, dan juga isoflavon yang antioksidan. Jenis kanker yang dapat dicegah antara lain payudara, saluran telur, indung telur, dan prostat.



  1. Mencegah Osteoporosis
                        Fitoestrogennya mampu mencegah osteoporosis. Belum lagi ekstra kalsium dalam tahu yang dibuat dengan kalsium klorida, proteinnya juga ikut mengurangi pengeluaran kalsium lewat urin.
  1. Mengobati Anemia
            Tempe yang mengalami fermentasi meningkatkan aktivitas vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
  1. Baik untuk Penderita Diabetes
                        Nilai serat, vitamin B kompleks, serta kandungan asam aminonya membuat tempe sumber protein sempurna bagi penderita diabetes. Seratnya ikut mengendalikan kadar gula darah.
  1. Melancarkan Pencernaan
                        Kedelai yang kaya serta membantu kontraksi otot usus sehingga mencegah sembelit. Kandungan zat anti bakterinya mencegah diare.
  1. Anti-PenuaanDini
                            Sifatnya yang antioksidan, bila dikonsumsi dalam jumlah cukup dan teratur dapat membantu mencegah penuaan dini.

  1. Menurunkan Kolesterol
           Zat-zat dalam tempe yang mampu membantu menurunkan lemak darah adalah protein, PUFA, serat, niasin, vitamin E, karetenoid, isoflavon, dankalsium. Mengonsumsi tempe dalam jumlah tertentu secara teratur, dapat menurunkan kolesterol total dan LDL.
3.      Kandungan Gizi dalam Kedelai
            Kandungan Gizi dalam 100 gram Kacang Kedelai antara lain Energi Sebanyak 381 kkal, Protein sebanyak 40,4 gr, Lemak sebanyak 16,7 gr, Karbohidrat sebanyak 24,9 gr, Kalsium sebanyak 222 mg, Fosfor sebanyak 682 mg, Zat Besi sebanyak 10 mg, Vitamin A sebanyak 95 IU, Vitamin B1 sebanyak  0,52 mg, Vitamin C sebanyak 121,7 mg dan Air sebanyak 20 gr.

4.      Jenis Pengolahan Kedelai
a.       Tempe
                  Cara pembuatan tempe yang biasa dilakukan oleh para pengrajin tempe di Indonesia. Kedelai setelah dilakukan sortasi (untuk memilih kedelai yang baik dan bersih) dicuci sampai bersih, kemudian direbus yang waktu perebusannya berbeda-beda tergantung dari banyaknya kedelai dan biasanya berkisar antara 60-90 menit. Kedelai yang telah direbus tadi kemudian direndam semalam. Setelah perendaman, kulit kedelai dikupas dan dicuci sampai bersih. Untuk tahap selanjutnya kedelai dapat direbus atau dikukus lagi selama 45-60 menit, tetapi pada umumnya perebusan yang kedua ini jarang dilakukan oleh para pengrajin tempe. Kedelai setelah didinginkan dan ditiriskan diberi laru tempe, dicampur rata kemudian dibungkus dan dilakukan pemeraman selama 36-48 jam
b.      Tahu
                  Cara pembuatan tahu ialah dengan mencuci kedelai hingga bersih. Lalu kedelai yang sudah bersih tersebut direndam dalam air selama ± 2-3 jam.  Setelah itu kedelai yang ada siap digiling. Setelah digiling kedelai yang sudah halus tersebut kita masukkan dalam bak-bak untuk selanjutnya diuapi. Setelah diuapi selama ± 10 menit kemudian selanjutnya dipindahkan ke kain penyaring dan dibutuhkan waktu ± 10 menit agar sari kedelai dapat terpisah dari ampasnya. Untuk mempermudah proses terpisahnya sari kedelai dari ampasnya maka ditambahkan air sambil terus diaduk-aduk. Ampas tahu akan tetap bertahan dalam kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam bak yang sudah disiapkan dibawahnya. Ampas tahu yang tertahan pada kain lalu dibuang, sedangkan sari tahu dalam bak akan diolah lebih lanjut untuk menjadi tahu. Sari tahu yang ada dalam bak kemudian akan ditambahkan biang/bibit (air tahu) secara terus menerus sambil terus diaduk untuk memisahkan sari kedelai dari air biasa. Penambahan biang/bibit (air tahu) bertujuan agar sari kedelai dalam bak dapat mengendap dengan baik. Proses inipun memakan waktu ± 20 menit sampai air akan terpisah dari sarinya. Setelah itu air biasa tersebut akan disedot hingga terpisah dari sari kedelai. Air ini tidak selanjutnya dibuang, melainkan digunakan untuk menjadi biang/bibit (air tahu) pada proses diatas. Setelah yang tersisa dalam bak hanyalah sari kedelai, maka sari-sari tersebut akan diangkat dengan menggunakan penyaringan untuk seterusnya dimasukkan ke cetakan tahu.
c.       Susu Kedelai
                  Proses pembuatan susu kedelai dengan cara kedelai yang telah disortasi (dipisahkan dari kotoran dan biji rusak) direndam dalam larutan NaHCO3 0,25 – 0,5% selama 15 menit. Perendaman dilakukan pada suhu ruang, dengan perbandingan larutan perendam dan kedelai 3 : 1. Kedelai ditiriskan dan dididihkan selama 20 menit. Kedelai digiling dengan penggiling logam, penggiling batu (yang biasa dipakai pada pembuatan tahu), atau blender. Bubur yang diperoleh ditambah air mendidih sehingga jumlah air secara keseluruhan mencapai 10 kali lipat bobot kedelai kering. Bubur encer disaring dengan kain kasa dan filtratnya merupakan susu kedelai mentah. Untuk meningkatkan rasa dan penerimaan, ke dalam susu kedelai mentah ditambahkan gula pasir sebanyak 5 – 7% dan flavor seperti coklat, moka, pandan, strawberi secukupnya, kemudian dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api dikecilkan dan dibiarkan dalam api kecil selama 20 menit. Jika akan dibotolkan, ke dalam susu kedelai dapat ditambahkan CMC sebanyak 100 ppm (100 mg CMC ditambahkan ke dalam 1 l susu kedelai). Susu kedelai sebaiknya dalam suhu dingin sekitar 50C (suhu lemari es).


  1. Pertumbuhan
  1. Pengertian Pertumbuhan
            Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri sebagai makhluk hidup. Pertumbuhana dalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menujuk ke struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk, tingkat kedewasaan dan bersifat kualitatif. Factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah factor dalam yaitu hereditas dan hormone sedangkan factor luar (air, nutrisi, cahaya, kelembaban dan suhu).
Pertumbuhan adalah suatu kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat dikembalikan kebentuk semula). Karena adanya penambahan subtansi dan pertambahan banyak jumlah sel selain laju pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan berbagai cara salah satunya adalah pengukuran tinggi tanaman serta jumlah daun  yang  biasanya sering dilakukan.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena pertambahan ukuran yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap- tiap sel. Pembelahan sel terutama terjadi didaerah jaringan meristem. Saat pertumbuhan, sel-sel tumbuhan mengalami perkembangan hingga terbentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda.
















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Objek
1.       Ampas Teh
       Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya penyiraman dengan air teh beserta ampasnya. Dalam penyiraman dengan air teh beserta ampasnya perlu diperhatikan unsur-unsur yang terkandung didalamnya sepertihalnya Tembaga (Cu), Magnesium (Mg) dan Kalsium(Ca) yang dapa tmembantu pertumbuhan tanaman. Ampas teh mengandung unsur-unsur yaitu Tembaga, Magnesium dan Kalsium yang merupakan unsur – unsure makro dan mikro nutrien yang dibutuhkan dalam proses penyuburan dan pertumbuhan tanaman. Sehingga penyiraman dengan air teh beserta ampasnya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai.
2.       Kedelai
      Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panenpadi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm. Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi "starter" bakteri pengikat nitrogenBradyrhizobium japonicum untuk membantu pertumbuhan tanaman. Penugalan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan untuk menghemat biaya Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.
B.     Cara Memperoleh Data Penelitian pada Sampel 1
Data ini diperoleh melalui penelitian yang dilakukan pada dua buah tanaman kedelai selama 9 hari dan juga melalui beberapa literatur baik dari internet maupun buku yang kami gunakan sebagai sumber penelitian.

C.    Cara Menganalisis Data dengan Menguji Kandungan
1.      Ampas Teh
a.       Menguji Kandungan pada ampas teh
Alat                  :           Tabung reaksi, Penjepit tabung reaksi, Plat tetes, Gelas kimia/beker, Lampu spritus, Kertas Buram/kertas Minyak,  Pipet tetes, Mortar.
Bahan              :           Teh, Larutan NaOH, Larutan CH3COOH, Larutan Biuret.

Cara kerja

Tes tembaga (Cu)
1.      Memasukkan 1 cm3sari Teh pada tabung reaksi, selanjutnya menambahkan 10 tetes NaOH 6M.
2.      Memanaskan dalam pemanas air, kemudian dinginkan.
3.      Menambahkan  2 cm3 CH3COOH 3M.
4.      Memanaskan kembali dalam pemanas air, tutup mulut tabung dengan kertas saring (Kasa) yang sudah ditetesi Pb-Asetat. Mencatat apa yang terjadi.
5.      Dari hasil pengamatan, catatan apa yang terjadi pada tabel 
Tes Kalsium
1.       Haluskan bahan makanan yang akan diuji dengan menggunakan mortar
2.       kemudian beri sedikit air hingga membentuk larutan.
3.       Isi tabung reaksi dengan larutan bahan makanan yang telah dihaluskan tadi
4.       kemudian tetesi dengan larutan Biuret
5.       Amati perubahan warna yang terjadi dan catat apa yang terjadi pada tabel

Tabel Hasil Pengamatan
Pereaksi
Perubahan Warna
Biuret
Ungu (+)
Pb-Asetat
Berwarna keruh (+)

Analisa Pengamatan
Pada percobaan ini Untuk mendeteksi ada tidaknya tembaga. Berdasarkan hasil percobaan pada tes Pb-Asetat kedelai merupakan bahan makanan yang mengandung tembaga Tanda (+) menunjukkan adanya tembaga dalam makanan tersebut. Bahan makanan yang mengandung tembaga setelah diberi larutan NaOH dan larutan CH3COOH akan menghasilkan warna hitam pada kertassaring.
Tes Uji kalsium
Berdasarkan hasil percobaan pada tes uji kalsium Tanda (+) menunjukkan adanya kandungan protein dalam makanan tersebut. Ikatan peptide bereaksi dengan larutan biuret akan berwarna ungu.

2.      Kedelai
a.       Menguji Kandungan Protein, Benzena dan Belerang

Alat           :       Tabung reaksi, Gelas kimia, Gelas ukur, Pipet tetes, Penjepit tabung, Kaki 3 ,Kasa, Spirtus, Spatula kaca / sendok
Bahan       :           Larutan tembaga (II) sulfat, Larutan HNO3 pekat dan NaOH,  Larutan CuSO4 1% dan NaOH 4M, Larutan NaOH 6M

Cara Kerja
Tes Biuret
Menyediakan bahan yang akan diuji masing-masing dalam tabung reaksi, meneteskan pereaksi biuret (CuSO4 1% dan NaOH 4M) masing-masing3. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
Tes Xantoprotein
Menyediakan bahan yang akan diuji masing-masing dalam tabung reaksi. Meneteskan pereaksi Xantoprotein (HNO3 pekat dan NaOH) masing-masing3. Mengamati perubahan yang terjadi.
Tes Timbal-Asetat (Pb-Asetat)
a.    Memasukkan 1 cm3sari kedelai pada tabung reaksi, selanjutnya menambahkan 10 tetes NaOH 6M.
b.    Memanaskan dalam pemanas air, kemudian dinginkan.
c.    Menambahkan  2 cm3 CH3COOH 3M.
d.    Memanaskan kembali dalam pemanas air, tutup mulut tabung dengan kertas saring (Kasa) yang sudah ditetesi Pb-Asetat. Mencatat apa yang terjadi.
e.   Dari hasil pengamatan, catatan apa yang terjadi pada table berikut ini.
Tabel Hasil Pengamatan
Pereaksi
Warna
Biuret
Ungu agak keruh(+)
Xanthoproteat
Kuning jingga (+)
Timbal-Asetat
-



Analisa Pengamatan
Tes Uji Biuret
Berdasarkan hasil percobaan pada tes uji biuret Tanda (+) menunjukkan adanya kandungan protein dalam makanan tersebut. Ikatan peptide bereaksi dengan larutan biuret akan berwarna ungu.
Tes Xantoprotein
Pada percobaan ini untuk mendeteksi ada tidaknya inti benzena. Berdasarkan hasil percobaan  Pada tes xantoprotein kedelai merupkan bahan makanan yang mengandung inti benzene Tanda (+) menunjukkan adanya inti benzene dalam makanan tersebut. Bahan makanan yang mengandung inti benzene setelah diberi Larutan asam nitrat pekat dan Larutan NaOH akan menghasilkan warna kuning jingga dari warna aslinya. Inti benzene bereaksi dengan larutan Xanthoproteat akan berwarna kuning jingga.
Tes Pb-Asetat (Timbal-Asetat)
            Pada percobaan ini Untuk mendeteksi ada tidaknya belerang. Berdasarkan hasil percobaan pada tes Pb-Asetat kedelai merupakan bahan makanan yang tidak mengandung belerang Tanda (+) menunjukkan adanya belerang dalam makanan tersebut. Bahan makanan yang mengandung belerang setelah diberilarutan NaOH dan larutan CH3COOH akan menghasilkan warna hitam pada kertassaring.








BAB IV
PEMBAHASAN

1.      Langkah – Langkah Percobaan
Alat dan Bahan         : Polybag 2 buah, Cetok, Biji kedelai 4 biji, Ampas teh seduh, Tanah, Air, Penggaris.
Cara Kerja
1.      Menyiapkan polybag sebanyak 2 buah, kemudian menyiapkan media tanah.
2.      Mengisi setiap polybag yang telah disediakan dengan media tanah.
3.      Memasukkan biji kedelai masing-masing 2 biji pada setiap polybag yang telah berisi tanah
4.      Menyiram polybag A dengan ampas teh secukupnya kemudian campur hingga rata dengan tanah, hal ini dilakukan seminggu 2 kali sedangkan pada polybag B hanya disiram dengan air saja.
5.      Meletakkan tanaman tersebut di tempat yang cukup cahaya
6.      Mengamati pertumbuhannya setiap hari lalu bandingkan tanaman tersebu

2.      Hasil Percobaan

Polybag
Hari ke -
Rata-rata
Tinggi
1
3
5
7
9
A
1.7cm
3.6cm
5.6cm
7.7cm
9.8cm

5.68 cm
B
1.2cm
2.1cm
3.3cm
4.2cm
5.1cm

3.18m

3.      Pembahasan.
Dari tabel data dapat diketahui bahwa pada hari pertama tanaman kedelai pada polybag A memilik tinggi 1,7 cm dan pada polybag B dengan tinggi 1,2 cm. Selanjutya pada hari ke-tiga tinggi tanaman pada polybag A berubah menjadi 3,6 cm dan tinggi tanaman polybag B berubah menjadi 2,1 cm. Lalu pada hari ke-lima tinggi tanaman polybag A berubah menjadi 5,6 cm dan tinggi tanaman pada polybag B berubah menjadi 3,3 cm. Dan pada hari ke-tujuh tinggi tanaman pada polybag A berubah menjadi 7,7cm dan tinggi tanamanpada polybag B berubah menjadi 4,2 cm. dan pada hari ke-sembilan tinggi tanaman pada polybag A berubah menjai 9,8 dan tinggi tanamanpada polybag B berubah menjadi 5,1 cm. Dari perubahan tinggi  itu dapat diperoleh rata-rata tinggi  tanaman kedelai pada polybag A adalah 5,68 cm dan rata-rata tinggi tanaman pada polybag B adalah 3,18 cm. Ada perbedaan tinggi tanaman kedelai pada polybag A (yang diberi ampas teh) dengan tanaman kedelai pada polybag B (yang tidak diberi ampas teh). Tanaman kedelai yang diberi ampas teh lebih tinggi hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tanaman kedelai yang tidak diberi ampas teh .


















BAB V
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa ampas teh dimanfaatkan sebagai penambah nutrisi pada pertumbuhan tanaman kedelai. Hal ini dikarenakan bahwa ampa steh seduh tersebut mengandung KarbonOrganik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, sehingga ampas teh seduh tersebut membantu pertumbuhan tanaman kedelai. Selain itu ampas teh tersebut juga membantu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun. Dari data perhitungan yang digunakan untuk pengujian hipotesa diatas ,dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesa air teh beserta ampasnya dapat memacu pertumbuhan tanaman kedelai

2.      Saran
1.           Air dan ampas disarankan untuk diganti setiap hari atau maksimal 2 hari sekali untuk menghindari ampas mengalami fermentasi
2.           Agar memperhatikan intensitas cahaya yang mengenai tanaman, yaitu cahaya tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
3.           Kurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak tanaman